Tips Budidaya

Mengapa Kematian Dini pada Udang Vaname Bisa Terjadi?

Kalyca Krisandini
Kalyca Krisandini
26 Oktober 2023
the-causes-of-early-death-of-shrimp.jpg

Mengulik faktor-faktor di balik penyebab utama kegagalan budidaya

Kematian dini merupakan ancaman serius bagi budidaya udang vaname. Fenomena ini menyebabkan tingkat produktivitas budidaya menjadi terganggu. Apabila terus terjadi, petambak berpotensi mengalami kegagalan dan kerugian besar. 

Mengapa kematian dini pada udang bisa terjadi?

Fenomena kematian dini pada udang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor penyebab tersebut akan dipaparkan secara lebih rinci di bawah ini.

Benur kurang berkualitas

Pemilihan benur secara asal akan memberi efek domino yang mengancam keberlangsungan budidaya. Benur yang dipilih secara asal dan tidak terjamin kualitasnya akan rentan terserang penyakit. Hindari menggunakan benur yang berasal dari indukan pembesaran udang budidaya. Sebaiknya gunakan benur dari hatchery yang terpercaya.

Apabila tidak berhati-hati, udang dapat berpotensi mengalami kematian dini. Oleh karena itu, petambak perlu memastikan kualitas benur sebelum ditebar, salah satunya dengan memastikan benur tersebut telah tersertifikasi Specific Pathogen Free (SPF). Sertifikasi ini menjamin bahwa benur telah bebas dari bakteri dan virus penyebab penyakit udang. Hatchery yang telah terdaftar resmi biasanya akan menjamin setiap benur yang dijual ke petambak telah melalui uji bebas penyakit. 

Serangan penyakit

Penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) adalah salah satu faktor utama penyebab kematian dini udang. Bentuk teknis dari AHPND adalah sindrom kematian dini atau yang dikenal sebagai Early Mortality Syndrome. AHPND disebabkan oleh bakteri Vibrio dan umumnya terjadi pada masa awal budidaya (DOC <30) apabila tingkat infeksinya sangat parah. Oleh karena itu, kehadirannya patut diwaspadai.

Kualitas air buruk

Kualitas air yang buruk umumnya disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu dan tidak dapat diprediksi. Kualitas air juga dapat dipengaruhi oleh lokasi tambak. Kondisi tersebut akan mengakibatkan perubahan karakteristik parameter kualitas air, misalnya yang cukup berdampak yaitu pH. Perubahan kondisi air yang tidak dikontrol dengan baik akan menurunkan kualitas air itu sendiri. Jika kualitas air buruk, udang tidak dapat tumbuh dengan sehat sehingga berisiko mengarah pada kematian dini.

Kondisi tambak yang kurang optimal

Kesehatan udang dipengaruhi oleh media tumbuhnya, dalam hal ini tambak. Lingkungan sekitar tambak yang kurang terjaga dengan baik secara tidak langsung berisiko menyebabkan udang rentan mengalami stres dan terinfeksi penyakit. Konkritnya, lingkungan yang tidak terjaga akan mengakibatkan sumber air menjadi tidak optimal bagi budidaya, misalnya alkalinitas yang rendah, materi organik yang tinggi, hingga populasi Vibrio yang tinggi. Apabila kondisi yang kurang optimal ini dibiarkan, kematian dini pada udang bisa saja terjadi.

Kematian dini merupakan salah satu tantangan serius dalam berbudidaya. Oleh karena itu, diperlukan sejumlah upaya untuk mengantisipasinya. Upaya tersebut meliputi pemilihan benur berkualitas, pencegahan penyakit, pemantauan kualitas air secara rutin, perawatan kondisi lingkungan sekitar tambak, dan lain sebagainya. Apabila upaya-upaya tersebut dilakukan dengan tepat, risiko kematian dini udang vaname dapat diminimalisir.

Bagikan artikel ini
Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.