Salah satu hal penting dalam budidaya udang adalah sumber oksigen dalam bentuk DO (Dissolved Oxygen) yang cukup dalam air. Suplai oksigen yang cukup di dalam air tambak agar udang mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk kebutuhan metabolismenya. (Baca juga: Kebutuhan Oksigen di Tambak Udang).
Aerator atau kincir air tambak merupakan alat yang dapat membantu meningkatkan kadar oksigen di perairan tambak. Selain sebagai penyuplai oksigen terbaik di dalam tambak, kincir juga memiliki banyak fungsi lainnya, seperti membersihkan area permukaan air dan dasar air kolam tambak sehingga menciptakan arus yang stabil sekaligus membersihkan dasar kolam sehingga baik untuk pertumbuhan dan kesehatan udang. (Baca selengkapnya: Peran Kincir).
Namun, diantara beberapa petambak masih banyak yang menanyakan, berapa jumlah kincir yang dibutuhkan? Bagaimana tata letak kincir yang baik agar hasil produksi hasil panen lebih maksimal?
Fungsi utama dari kincir adalah menyuplai oksigen pada udang. Untuk mengetahui jumlah kincir yang dibutuhkan maka juga harus diketahui total biomassa udang, setidaknya perkiraan total biomassa udang yang ada karena cukup sulit untuk mengetahui jumlah pasti. Setelah diketahui kemudian disesuaikan dengan kapasitas suplai dari kincir. Kincir dengan kekuatan 1 HP (Horse Power atau umum disebut juga PK) idealnya menyuplai hingga 500 kg udang, sedangkan kincir 2 HP mampu menyuplai oksigen hingga 1 ton udang. Simulasi perhitungan:
Tambak udang sistem intensif dengan luas kolam 1000 m2 kepadatan tebar udang 100 ekor/m2 atau dengan jumlah udang 100.000 ekor. Asumsi target dipanen saat udang pada size 50 (rerata berat udang/ABW: 20 gram) dan survival rate (SR) mencapai 100%.
Total biomassa:
100.000 ekor udang x 20 gram/udang = 2.000.000 gram atau 2.000 kg
Jumlah kincir:
2.000 kg : 500 = 4 (kincir 1 HP)
2.000 kg : 1.000 = 2 (kincir 2 HP)
Atau untuk menentukan berapa kincir yang harus beroperasi juga ditentukan dari prediksi total biomassa saat itu. Misal dengan jumlah tebar yang sama, hasil sampling terakhir udang pada size 100 (rerata berat udang/ABW: 10 gram) dan survival rate (SR) mencapai 100%.
Total biomassa:
100.000 ekor udang x 10 gram/udang = 1.000.000 gram atau 1.000 kg
Jumlah kincir:
1.000 kg : 500 = 2 (kincir 1 HP)
1.000 kg : 1.000 = 1 (kincir 2 HP)
Tata letak kincir yang baik pada tambak sangatlah relatif atau tergantung dari jumlah dan posisi arah kincir dan juga luas dari tambak udang yang dimiliki. Namun, hal yang paling dasar harus diketahui adalah putaran kipas pada kincir air diharapkan bisa menghasilkan arus air yang dapat meratakan kualitas air tambak secara vertikal maupun horizontal.
Berikut tips yang perlu diperhatikan saat menata kincir di kolam tambak udang:
Pada kondisi tertentu pada petakan tambak udang jumlah kincir dapat disesuaikan dengan tingkat kebutuhan udang, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Yang harus diperhatikan adalah jika kepadatan udang yang tinggi memerlukan jumlah kincir yang lebih banyak dibandingkan dengan tingkat kepadatan udang yang lebih rendah. Jika udang masih dalam tahap benur, jumlah kincir yang digunakan biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan udang ukuran besar.
Setelah membangun kincir untuk memastikan suplai oksigen tambak terpenuhi dengan baik, Anda bisa memantau parameter kualitas air tambak Anda secara praktis melalui JALA App. Aplikasi ini dapat membantu Anda melakukan banyak hal, contohnya seperti:
Jadi tunggu apa lagi? Yuk klik banner di bawah untuk install JALA App sekarang juga!
Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.