Tips Budidaya

Penggunaan Molase di Tambak Udang

Wildan Gayuh Zulfikar
Wildan Gayuh Zulfikar
26 Oktober 2023
penggunaan-molase-di-tambak-udang.jpg

Molase atau tetes tebu merupakan produk sampingan dari industri pengolahan gula pasir yang berbahan dasar tebu. Molase berbentuk cairan kental berwarna coklat kehitaman. Molase mengandung gula dalam bentuk sukrosa sehingga dapat dijadikan sumber karbon (C). Tambak udang sejak lama menggunakan molase sebagai salah satu bahan dalam menjaga budidayanya. Sebenarnya apa saja fungsi molase?

Campuran dalam fermentasi

Molase sering ditambahkan pada proses fermentasi. Molase sendiri merupakan sumber makanan bagi bakteri. Molase digunakan sebagai media pemeliharaan bakteri dalam proses pembuatan probiotik. Molase menjadi sumber pertumbuhan bakteri heterotrof. Aplikasi probiotik bisa bertujuan untuk memperbaiki pencernaan udang sehingga mempercepat pertumbuhan dan menurunkan rasio konversi pakan.

Bahan utama dalam penerapan bioflok

Molase dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan C/N rasio. Ini biasanya diterapkan pada budidaya dengan sistem bioflok. Bioflok diperoleh dengan pengaturan rasio C/N kurang lebih 10:1, dicapai dengan penambahan sumber karbon (C), salah satunya dari molase.

Penambahan sumber karbon selanjutnya juga akan meningkatkan populasi bakteri heterotrof di air dan sedimen tambak. Meningkatnya populasi bakteri heterotrof bisa ditandai dengan berkurangnya busa yang biasanya muncul di permukaan dan warna air yang biasanya cenderung hijau akan berubah menjadi coklat. Metode bioflok ini juga bertujuan untuk menurunkan kadar protein terbuang dari pakan sehingga dapat meminimalisir beban limbah budidaya.

Harus diperhatikan dalam pemberian molase perlu menjaga konsentrasi oksigen terlarut (DO) tetap di atas batas minimal yaitu tidak kurang dari 4 ppm. Semakin banyaknya mikrobia akibat penambahan molase juga berpengaruh pada DO. Terutama pada sistem bioflok, DO harus tinggi karena akan mendukung terbentuknya flok pada media pemeliharaan.

Tips penggunaan molase

  • Pemberian molase harus berdasarkan alasan atau dengan memperhatikan frekuensi dan kuantitasnya. Alasan perlakuan penggunaan molase harus jelas sehingga tujuan akhir, kondisi kualitas air membaik misalnya, bisa disimpulkan ketepatan penggunaannya.
  • Sebelum digunakan, molase sebaiknya direbus terlebih dahulu untuk memastikan molase steril sehingga tidak membawa bakteri yang tidak diinginkan. Jika tujuan dari pemberian molase adalah intensifikasi mikrobia maka juga ada kemungkinan meningkatnya potensi tumbuhnya bakteri-bakteri yang menyebabkan penyakit (patogen). Sterilisasi awal menjadi penting untuk menekan munculnya bakteri patogen.
  • Pastikan aerasi tambak cukup, sehingga konsentrasi DO selalu di atas batas yang direkomendasikan, yaitu 4 ppm.

Dari uraian di atas kita telah mengetahui kegunaan si manis molase. Secara tidak langsung penggunaan molase dapat memperbaiki laju pertumbuhan udang, memperbaiki kualitas air, dan meningkatkan efisiensi konversi pakan pada udang.

Untuk memperbesar peluang keberhasilan budidaya udang Anda, Anda juga bisa memantau parameter kualitas air tambak Anda secara praktis melalui JALA App. Aplikasi ini dapat membantu Anda melakukan banyak hal, contohnya seperti:

  • Memantau 40+ parameter budidaya udang (Mulai dari data pakan dan data sampling, hingga data kualitas air)
  • Membuat estimasi performa budiddaya, mulai dari biomassa, survival rate, hingga harga jual udang
  • Mengelola keuangan dan manajemen stok bisnis budidaya udang Anda
  • Mengecek tren harga udang di berbagai daerah

Jadi tunggu apa lagi? Yuk install JALA App sekarang dengan mengklik banner di bawah ini!

Referensi:

Suwoyo, H.S. dan B.R. Tampangallo. 2015. Perkembangan Popuasi Bakteri Pada Media Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Penambahan Sumber Karbon Berbeda. Octopus, 4(1): 365-374.

Bagikan artikel ini
Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.