Tips Budidaya

Pemberian Kapur di Tambak Udang: Ini Manfaat Lengkapnya!

Wildan Gayuh Zulfikar
Wildan Gayuh Zulfikar
26 Oktober 2023
giving-lime-in-shrimp-pond.jpg

Pemberian kapur merupakan salah satu praktik yang umum dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tambak udang. Sebab, kapur berperan langsung pada pertumbuhan udang dan manajemen kualitas air.

Lalu, Apa saja jenis kapur yang bisa Anda gunakan? Dan bagaimana cara memberi kapur di tambak? Mari kita bahas selengkapnya di artikel ini!

Apa Saja Fungsi Kapur di Tambak Udang?

Ada banyak manfaat dari pemberian fungsi kapur di tambak udang. Mulai dari menaikkan pH, menaikkan alkalinitas, membantu proses molting, hingga mempercepat proses penguraian bahan organik. Berikut penjelasan detailnya:

Menaikkan pH

Derajat keasaman (pH) air tambak dapat mempengaruhi stabilitas fisiologi dan metabolisme udang. Kisaran pH air yang direkomendasikan untuk budidaya udang adalah 7,8 hingga 8,5.

Kapur memiliki fungsi utama meningkatkan pH air dan tanah. Kapur bekerja dengan mengikat ion hidrogen (H) sehingga mengurangi derajat keasaman air dan tanah.

Anda bisa memberikan kapur secara langsung ke air, tanah, atau ditambahkan ke pakan.

Meningkatkan Alkalinitas

Anda juga bisa memanfaatkan kapur untuk meningkatkan alkalinitas tambak yang terlalu rendah. Sebaiknya alkalinitas air tambak udang tidak kurang dari 100 ppm. Hal ini penting karena alkalinitas berpengaruh terhadap kesuburan air.

Kenaikan alkalinitas juga dapat mengontrol pH dan konsentrasi kalsium. Alkalinitas yang cukup dapat mempertahankan fluktuasi pH antara pagi dan sore di kisaran 0,2-0,5.

Patut diketahui bahwa fluktuasi pH sebaiknya tidak lebih dari 0,5. Karena, perubahan pH yang terlalu tinggi atau terlalu mendadak dapat menyebabkan udang shock dan berhenti makan.

Membantu Proses Molting

Dengan memberikan kapur, Anda juga bisa menambah Ca (kalsium) yang dibutuhkan oleh udang pada proses molting. Semakin sering udang mengalami molting, maka menunjukkan pertumbuhan udang semakin cepat.

Saat melewati fase molting, Anda mesti mencukupi kebutuhan mineral udang, terutama kalsium. Sebab, kalsium digunakan dalam pembentukan dan pengerasan kulit udang yang baru.

Anda bisa menebar kapurnya secara langsung ke air atau menambahkannya ke pakan. Jika ditambahkan ke pakan, kapur akan memperkaya kandungan pakan sebagai sumber mineral.

Selain itu, pengaturan rasio Ca/P dalam pakan juga turut mendukung asupan kalsium karapas (kulit) dan efisiensi pakan.

Mempercepat Proses Penguraian Bahan Organik

Anda dapat memberikan kapur untuk mengurai bahan organik di tambak. Hal ini penting karena penimbunan bahan organik dari sisa pakan dan hasil metabolisme udang (feses) dapat menyebabkan tanah tambak udang menjadi semakin asam.

Tanah yang asam dapat menyebabkan gangguan pada siklus daur hara. Selain menurunkan produktivitas budidaya, dampak lainnya adalah degradasi kualitas lingkungan. Sebab, penguraian bahan organik menjadi tidak sempurna.

Mencegah Blooming Algae

Pemberian kapur juga bisa menjadi solusi untuk tambak yang memiliki air terlalu pekat. Kecerahan air yang rendah dapat menjadi indikasi bahwa tambak mengalami blooming algae.

Untuk itu, pemberian kapur dapat menaikkan penetrasi cahaya matahari, sehingga kecerahan air meningkat.

Kapur akan mengikat fosfat dari air, terutama oleh kalsium. Dampaknya akan membatasi fotosintesis fitoplankton. Dampak berikutnya maka pada pH air naik dan karbondioksida turun.

Jenis-Jenis Kapur yang Bisa Digunakan di Tambak

Jenis kapur yang umum digunakan dalam budidaya udang adalah kapur pertanian/kaptan (CaCO3), kapur dolomit (CaMg(CO3)2), kapur api (CaO), dan kapur hidrat (Ca(OH)2). Berikut adalah penjelasan dan fungsi dari masing-masing jenis kapur tersebut:

Kapur Dolomit (CaMg(CO3)2)

Kapur dolomit adalah kapur dengan kandungan kalsium dan magnesium yang tinggi. Kalsium dan magnesium berperan dalam mengaktifkan berbagai jenis enzim pencernaan pada udang dan juga membantu udang saat melewati fase molting.

Selain itu, fungsi dolomit yang lain adalah untuk meningkatkan alkalinitas dan hardness. Itulah mengapa dolomit kerap digunakan saat alkalinitas rendah, agar peningkatan pH air tidak terlalu drastis.

Anda bisa memberikan kapur dolomit dengan menambahkannya ke dalam pakan dengan rasio tertentu.

Kapur Api (CaO) dan Kapur Hidrat (Ca(OH)2)

Kapur hidrat dapat menaikkan pH dan mengikat CO2 . Anda juga dapat menggunakannya untuk meningkatkan alkalinitas, namun pastikan Anda memperhatikan dosisnya.

Walau begitu, penggunaan CaO dan Ca(OH)2 sebetulnya tidak terlalu disarankan. Selain harganya lebih mahal, keduanya dapat menyebabkan kenaikan pH yang drastis sehingga dapat menimbulkan efek negatif terhadap udang.

Kapur Pertanian/Kaptan (CaCO3)

Kapur pertanian atau yang biasa disebut Kaptan memiliki fungsi utama untuk menaikkan pH, hardness, dan alkalinitas.

Jenis kapur ini mengandung kalsium yang dapat mengikat ion H di air, sehingga cukup efektif untuk menaikkan pH. Pemberian kaptan dalam jumlah banyak juga dapat menaikkan alkalinitas yang berperan pada stabilitas pH air.

Berapa Dosis Pemberian Kapur di Tambak yang Tepat?

Sebelum pemberian kapur di tambak, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan terlebih dulu, yaitu:

  1. Kondisi Tambak – Anda dapat mengukur terlebih dahulu kisaran pH pagi dan sore, frekuensi molting, atau konsentrasi alkalinitas terkini.
  2. Profil Budidaya – Anda bisa mempertimbangkan luas dan kedalaman kolam (untuk mengetahui volume total air) dan juga kepadatan tebar udang.
  3. Jenis Kapur yang Digunakan – Anda juga perlu menyesuaikan jenis kapur dengan tujuannya. Contohnya seperti menaikkan alkalinitas atau menambah ketersediaan kalsium.

Hal-hal tersebut akan menentukan dosis yang akan diberikan. Karena pemberian dosis yang tepat diperlukan agar efek yang ditimbulkan juga sesuai dengan tujuannya.

Kapur akan lebih cepat bereaksi jika Anda menebarnya secara langsung ke air. Jadi, kapur secara perlahan akan larut, sehingga menyebabkan alkalinitas dan hardness menurun.

Kesimpulan

Ada banyak cara untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang, salah satu contoh yang paling umum adalah melalui pemberian kapur di tambak. Jenis kapur yang digunakan pun bervariasi, mulai dari kapur dolomit, kaptan, hingga kapur api dan kapur hidrat.

Beberapa manfaat utama dari pemberian kapur di tambak adalah:

  1. Menaikkan pH air tambak
  2. Meningkatkan alkalinitas
  3. Membantu proses molting udang
  4. Mempercepat proses penguraian bahan organik
  5. Mencegah Blooming Algae

Selain melakukan pengapuran, Anda juga harus rutin mengecek performa tambak udang Anda. Untuk itu, Anda bisa mendaftar ke JALA App. Dengan aplikasi ini, Anda bisa:

  • Mengecek 40+ parameter air tambak
  • Membuat estimasi performa budiddaya, mulai dari biomassa, survival rate, hingga harga jual udang
  • Mengelola keuangan dan manajemen stok bisnis budidaya udang Anda
  • Mengecek tren harga udang di berbagai daerah

Dan masih banyak lagi! Jadi tunggu apa lagi? Yuk klik banner di bawah untuk install JALA App sekarang juga.

Referensi:

  • Banrie. 2013. Liming Ponds for Aquaculture. The Fish Site.
  • Boyd, C. E. 2017. Lime Plays Crucial Role in Aquaculture Pond Management. Global Aquaculture Alliance.
  • Supito dan Arief Taslihan. 2006. Kunci Sukses Budidaya Udang. Trobos Aqua.
  • Supono. 2017. Teknologi Produksi Udang. Yogyakarta: Plantaxia.
Bagikan artikel ini
Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.