Industri Udang

Menjadi Bagian dari Generasi Selanjutnya di Industri Udang: Menghadapi Tantangan Global

Kalyca Krisandini
Kalyca Krisandini
26 Oktober 2023
be-the-next-generation-in-the-shrimp-industry-facing-global-challenges.jpg

Indonesia memiliki potensi industri udang yang besar. Namun, masih ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, salah satunya tantangan secara global. Permintaan yang tinggi dari negara-negara konsumen membuat persaingan antara negara produsen semakin ketat. Munculnya kompetitor baru di kancah industri udang, yaitu Amerika Latin, dengan produksinya yang meningkat menimbulkan dinamika baru di suplai udang dunia.

Baca juga: Berkenalan dengan Raja Produsen Udang Dunia Saat Ini: Ekuador 

Sebagai salah satu negara yang masuk dalam jajaran produsen udang tertinggi di dunia, Indonesia harus memiliki daya saing, efisiensi, dan tentunya memperhatikan keberlanjutan lingkungan dalam budidaya udang. Artinya, peningkatan produksi harus diimbangi dengan pengelolaan buangan budidaya ke lingkungan. Selain itu, pemahaman akan dinamika pasar global juga perlu dipertajam. Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian, di antaranya sertifikasi, keberlanjutan budidaya, dan harga yang kompetitif. 

Hal-hal tersebut menjadi tantangan global yang semakin mendorong kebutuhan akan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terlibat di dalamnya. Seperti disampaikan oleh Shrimp Club Indonesia (SCI) pada acara Shrimp Outlook 2023, tenaga teknis yang handal dan berwawasan luas sangat diperlukan untuk mendukung tercapainya target produksi nasional dan meningkatnya daya saing Indonesia di pasar global. 

Peran generasi selanjutnya dalam industri udang

Generasi selanjutnya di industri udang harus memiliki pemahaman mendalam tentang proses produksi, manajemen risiko, inovasi teknologi, dan keberlanjutan lingkungan. Selain itu, penting juga untuk mengenali potensi pasar internasional. Seperti yang telah disebutkan di atas, permintaan udang dari luar negeri terus meningkat. 

Namun, dalam menghadapi tantangan, generasi selanjutnya juga harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Menurut World Wildlife Fund (WWF), praktik budidaya udang yang tidak berkelanjutan dapat menimbulkan pencemaran air tanah dan muara pesisir. Oleh karena itu, prinsip-prinsip budidaya yang ramah lingkungan, seperti pengelolaan limbah yang efisien dan pengendalian penyakit yang baik sangat penting untuk diterapkan.

Tindakan yang dapat diambil untuk menghadapi tantangan global

Salah satu langkah awal yang perlu dilakukan adalah memperdalam pengetahuan mengenai budidaya dan industri udang vaname. Hal ini dapat dilakukan melalui partisipasi dalam pelatihan dan seminar terkait. Pengadaan kelas-kelas peningkatan soft skill dan hard skill juga sangat diperlukan. Terkait hal ini, Dewan Pakar SCI sedang dalam tahap persiapan untuk mendirikan Shrimp Academy yang bertujuan untuk mencetak tenaga teknis yang handal dan berwawasan serta mampu mengikuti dinamika industri.

Secara keseluruhan, diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang luas serta kemampuan dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang. Dalam menghadapi dinamika global, generasi baru harus menjadi pihak yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan memiliki visi yang jelas dalam mengembangkan industri udang Indonesia. Penggunaan teknologi sendiri dapat membantu dalam manajemen budidaya udang, pemantauan kualitas air, serta pemantauan kesehatan udang. Dengan langkah-langkah yang tepat, pertumbuhan yang berkelanjutan dan industri udang menjadi lebih kompetitif di pasar internasional sangat mungkin terwujud.

Referensi

Farmed Shrimp | World Wild Fund 

Bagikan artikel ini
Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.