Tips Budidaya

Mengenal BGA, Kelompok Plankton yang Wajib Diwaspadai

Nabilla Anggi Wijayanti Julianto
Nabilla Anggi Wijayanti Julianto
26 Oktober 2023
get-to-know-bga-the-group-of-plankton-that-we-should-beware.jpg

Fitoplankton menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya. Fitoplankton memiliki peran sebagai pakan alami, produsen oksigen, dan gambaran kualitas air pada lokasi budidaya. Salah satu kelompok fitoplankton yang umum ditemukan yaitu blue-green algae (BGA). 

BGA atau Cyanobacteria merupakan kelompok alga yang memiliki mempunyai kemampuan untuk berfotosintesis. Warna biru hijau dari BGA diakibatkan oleh kombinasi klorofil yang mengakibatkan warna hijau dan fikosianin yang mengakibatkan warna biru. BGA dapat berkembang biak dengan pembelahan sel atau dengan pembentukan spora. Habitat BGA memiliki cakupan yang luas karena dapat hidup pada perairan tawar, payau, dan laut. Dapat tumbuh optimal pada suhu 25-35℃, dengan pH 7,5-9.

Apa yang perlu diwaspadai dari BGA?

BGA memilliki kemampuan unik, yaitu dapat mengapung. Kemampuan tersebut didukung oleh adanya vesikel atau kantong udara dalam sel yang dapat digunakan untuk mengatur kemampuan mengapung sebagai respon terhadap lingkungan, diantaranya menyesuaikan intensitas cahaya. Kemampuan tersebut juga dapat berpotensi membuat BGA mendominasi populasi plankton di tambak hingga menyebabkan ledakan populasi (blooming alga).

Beberapa jenis plankton dari BGA bahkan mampu menghasilkan racun yang berbahaya dan dapat merusak jaringan hepatopankreas hingga daging apabila dimakan dan diserap oleh udang. Udang akan menjadi mudah terkena penyakit.

Penyebab ledakan populasi dari blue-green algae yaitu tingginya bahan organik di perairan diantaranya kandungan N, P, dan C sebagai bahan utama pertumbuhan. Fosfor (P) di perairan memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan blue-green algae. Tingginya fosfat dan rendahnya nitrat dapat menyebabkan pertumbuhan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan beberapa genus BGA dapat memanfaatkan N2 langsung dari udara. Umumnya rasio N dan P perairan yang didominasi oleh blue green algae yaitu < 10:1.

Bagaimana langkah penanganan ledakan populasi BGA?

Langkah yang dapat dilakukan untuk menanggulangi ledakan populasi dari blue-green algae yaitu :

  1. Melakukan pengamatan kualitas air secara berkala, karena BGA memiliki kaitan yang erat terhadap pH, suhu, dan nutrient
  2. Menekan konsentrasi unsur fosfor (P) yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan udang, salah satunya dengan menaikkan rasio N:P
  3. Penerapan teknologi biofloc, biofloc memiliki sistem yang memanfaatkan nitrogen pada kolam budidaya dengan menstimulasi pertumbuhan mikroba yang dapat mengubah limbah nitrogen menjadi pakan alami bagi udang
  4. Mengurangi intensitas cahaya di tambak dengan menambahkan atap atau waring hitam di atas kolam

Layaknya plankton dari kelompok fitoplankton, BGA mampu berperan menambah konsentrasi oksigen (DO) dan memberikan tambahan nutrisi untuk udang vaname sebagai pakan alami karena memiliki kandungan protein, zat besi dan mineral apabila dikonsumsi oleh udang vaname. Keberadaan blue-green algae tidak selalu membahayakan kelangsungan budidaya. Selama tidak terjadi ledakan populasi dan keragaman fitoplankton pada kolam budidaya tinggi, maka BGA tidak membahayakan keberlangsungan budidaya.

Jika Anda ingin mengawasi performa tambak secara lebih terukur, Anda bisa menggunakan JALA App! Aplikasi ini dapat membantu Anda mencatat, memantau, dan memahami kondisi budidaya dengan lebih mendalam dan praktis.

Yuk daftarkan diri Anda segera di app.jala.tech dan unduh versi mobile-nya di Google Play Store atau App Store untuk memulai perjalanan budidaya Anda bersama JALA!

Pelajari lebih lanjut dengan mengklik banner di bawah ini:

Sumber dan bahan bacaan selanjutnya:

  • Prihantini, N. B., W. Wardhana, D. Hendrayanti, A. Widyawan, Y. Ariyani, dan R. Rianto. 2008. Biodiversitas cyanobacteria dari beberapa situ/danau di kawasan Jakarta-Depok-Bogor, Indonesia. Makara, Sains. 12(1)44-54.
  • Singh, J. Shankar, A. Kumar, and M. Singh. 2019. Cyanobacteria: A sustainable and commercial bio-resource in production of bio-fertilizer and bio-fuel from waste waters. Environmental and Sustainability Indicators. 3-4.
  • Sinden, A. And S. C. Sinang. 2015. Presence and abundance of Cyanobacteria in selected aquaculture pond in Perak, Malaysia and the relationships with selected physicochemical parameters of water. Jurnal Teknologi. 76(1): 187-194.
  • Arifin, N. B., M. Fakhri, A. Yuniarti dan A. M. Hariati. 2017. Komunitas fitoplankton pada sistem budidaya intensif udang vaname, Litopenaeus vannamei di Probolinggo, Jawa Timur. 10(1): 46-53
Bagikan artikel ini
Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.