Di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa bulan terakhir sedang mengalami peningkatan intensitas hujan. Peningkatan intensitas hujan juga berpotensi menyebabkan banjir. Hal tersebut berkaitan dengan fenomena La Nina yang sedang terjadi.
La Nina merupakan dinamika atmosfer dan laut selama 9-12 bulan pada 2-7 tahun sekali karena naiknya air dari laut dalam ke arah timur Ekuator Pasifik yang melebihi kondisi normal, sehingga terjadi pergeseran permukaan air laut yang lebih hangat menuju Barat (Asia Pasifik) lebih besar. Kondisi tersebut menimbulkan angin Timuran berhembus lebih kencang. Fenomena tersebut yang memicu terjadinya hujan dengan intensitas tinggi, termasuk berpotensi disertai petir dan angin kencang.
Terjadinya La Nina juga berpotensi berdampak pada jalannya budidaya. Hujan dengan intensitas tinggi akan membuat suhu air turun 2-3℃, dimana suhu turun 1℃ dapat menurunkan 5-10% konsumsi pakan udang dan metabolisme udang menurun (Baca juga: Pengaruh Suhu Terhadap Udang). Perbedaan suhu permukaan dan dasar air menyebabkan udang akan menuju dasar tambak yang sedang minim O₂ (oksigen) dan mengalami peningkatan amonia dan H₂S (gas asam sulfida) yang berbahaya bagi udang. Salinitas dan pH juga akan menurun, yang dapat mengakibatkan plankton mati yang ditandai pH sore lebih rendah atau sama saat pagi (Baca juga: Plankton: Si Kecil Penentu Kualitas Air Tambak). Turunnya pH juga mampu memicu udang molting, yang membuat udang lebih rentan terserang penyakit (Baca juga: Menjaga Stabilitas pH).
Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.