Penyakit Udang

Cara Mengatasi Penyakit WFD atau Berak Putih pada Udang Vaname

Tito Adam Lukmantoro
Tito Adam Lukmantoro
26 Oktober 2023
ways-to-overcome-vannamei-shrimp-disease-white-feces-disease-wfd.jpg

Ada banyak penyakit udang vaname yang perlu Anda waspadai, salah satunya adalah penyakit White Feces Disease (WFD) atau berak putih. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Vibrio sp., dan kerap menimbulkan masalah bagi para petambak udang.

Apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat, petambak dapat mengalami kerugian besar akibat penurunan hasil produksi. Oleh karena itu, petambak perlu memahami penyakit ini serta melakukan usaha pencegahan dan penanganan yang tepat.

Di artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang apa itu penyakit WFD serta cara mengatasinya. Mari kita mulai!

Penyebab dan Gejala Penyakit WFD

Proses budidaya yang kurang baik, benih yang tidak sehat, serta kualitas air yang buruk dapat menyebabkan timbulnya mikroorganisme penyakit seperti bakteri Vibrio sp. Bakteri ini sering menjadi penyebab awal munculnya penyakit WFD.

Tanda-tanda munculnya penyakit WFD dapat dilihat dari kondisi tambak. Contohnya, warna air kolam akan berubah menjadi gelap seiring dengan dominasi plankton BGA, serta kandungan bahan organik pada air kolam juga menjadi tinggi, yaitu lebih dari 250 ppm.

Selain itu, air tambak juga biasanya akan didominasi oleh bakteri Vibrio sp. dengan jumlah sekitar 12% dari total bakteri. Namun, angka ini cenderung relatif, tergantung pada buffer penyangga kualitas air yang ada.

Gejala klinis pada udang yang terkena penyakit WFD adalah munculnya kotoran berwarna putih yang mengambang di permukaan air kolam. Gejala ini diikuti dengan penurunan nafsu makan udang serta perubahan warna saluran pencernaan menjadi warna putih.

gejala-penyakit-wfd-alias-berak-putih-pada-udang.jpg

Cara Mencegah Penyakit WFD pada Udang Vaname

Setelah memahami penyebab, gejala, dan dampak penyakit WFD, sekarang Anda perlu menerapkan langkah pencegahan di tambak Anda. Ada 8 cara yang bisa Anda lakukan:

  1. Menggunakan benur berkualitas yang memiliki SPF (Specific Pathogen Free).
  2. Menerapkan biosekuriti pada tambak untuk meminimalisir terjadinya penularan atau penyebaran penyakit di dalam tambak.
  3. Menjaga kestabilan warna air dengan cara mengatur kestabilan plankton yang ada di kolam. Kestabilan plankton pada kolam dapat dilakukan dengan cara menebar sumber karbon alami (molase) dan kapur.
  4. Rutin melakukan siphon untuk mengurangi kandungan bahan organik di dasar kolam.
  5. Menerapkan pergantian air kolam secara rutin. Kuras air kolam sebanyak 5% kemudian isi air dari petak tandon yang terbebas dari patogen virus dan bakteri.
  6. Menebar probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus sp. pada kolam untuk menekan jumlah bakteri Vibrio sp. yang ada di dalam kolam.
  7. Melakukan manajemen pakan yang tepat dan tidak berlebihan. Jika berlebihan, kondisi lingkungan budidaya menjadi tidak stabil.
  8. Rutin melakukan cek kualitas air tambak secara berkala.

Cara Mengatasi Penyakit WFD pada Udang Vaname

Apabila udang vaname sudah terserang penyakit WFD, Anda bisa menggunakan herbal kategori phytogenic, seperti bawang putih atau lengkuas sebagai antibiotik alami.

Selain itu, udang perlu dipuasakan terlebih dahulu agar mereka lapar dan nafsu makannya meningkat.

Selanjutnya, campur pakan dengan tepung atau bubuk bawang putih, dan pemberian bawang putih dapat dihentikan saat nafsu makan udang sudah kembali normal. Terakhir, naikkan dosis probiotik untuk menekan jumlah bakteri Vibrio sp. yang ada di kolam.

Selain langkah-langkah tersebut, masih ada beberapa hal yang tak kalah penting dalam proses penanganan penyakit WFD di budidaya udang, antara lain:

  1. Buatlah SOP budidaya.
  2. Lakukan disinfeksi secara rutin pada peralatan budidaya setelah digunakan.
  3. Minimalisir akses keluar masuk bagi yang tidak berkepentingan.
  4. Tentukan jadwal rutin untuk melakukan deteksi penyakit pada udang.
  5. Cek kualitas air baik dari parameter biologi, fisika, dan kimia air (Anda bisa melakukannya secara praktis dengan JALA Baruno)
  6. Gunakan benur dan pakan yang berkualitas.
  7. Bergabunglah dengan komunitas pembudidaya (Anda bisa bergabung dengan para petambak lainnya di JALA ShrimpHub)
  8. Ikuti perkembangan ilmu dan teknologi seputar budidaya udang.
  9. Selalu optimis di setiap siklus budidaya.

Kesimpulan

Penyakit White Feces Disease (WFD) alias berak putih adalah penyakit udang yang disebabkan oleh bakteri Vibrio sp. Bakteri ini bisa muncul dari berbagai sumber, mulai dari benih yang tidak sehat hingga kualitas air yang kurang baik.

Apabila tambak udang Anda sudah terinfeksi penyakit WFD, segera lakukan penanganan dengan cara menggunakan antibiotik alami seperti bawang putih pada udang, dan memberikan probiotik untuk mengurangi jumlah bakteri Vibrio sp. di kolam.

Untuk mencegah serangan penyakit WFD, Anda bisa melakukan langkah-langkah seperti menggunakan benur yang berkualitas, menerapkan biosekuriti, hingga rutin mengecek kualitas air tambak Anda secara berkala.

Jika Anda ingin memastikan keberhasilan budidaya Anda lebih lanjut, Anda bisa memantau parameter kualitas air tambak Anda secara praktis melalui JALA App. Aplikasi ini dapat membantu Anda melakukan banyak hal, contohnya seperti:

  • Memantau 40+ parameter budidaya udang (Mulai dari data pakan dan data sampling, hingga data kualitas air)
  • Membuat estimasi performa budiddaya, mulai dari biomassa, survival rate, hingga harga jual udang
  • Mengelola keuangan dan manajemen stok bisnis budidaya udang Anda
  • Mengecek tren harga udang di berbagai daerah

Jadi tunggu apa lagi? Yuk install JALA App sekarang dengan mengklik banner di bawah ini!

Referensi:

  • Marbun, J., Harpeni, E., dan Wardyanto, W. 2019. Penanganan penyakit white feces pada udang vaname Litopenaeus vannamei menggunakan aplikasi pakan yang dicampur ekstrak lengkuas merah Alpinia purpurata k. schum. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan. p-ISSN: 2089-7790, e-ISSN: 2502-6194
  • Nuraini, Y.L., Fatmawati., Hanggono, B., dan Faries, A. 2019. PENANGGULANGAN PENYAKIT BERAK PUTIH PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei). Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau dan Laut Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo.

Tentang Penulis

Penulis berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur. Anak pertama dari 3 bersaudara. Sarjana Akuakultur Universitas Airlangga. Saat ini bekerja di Jala Tech sebagai Technical Sales.

Bagikan artikel ini
Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.