Bagi petambak udang, memahami fenomena molting pada udang merupakan salah satu kunci untuk memastikan pertumbuhan optimal dari udang budidaya.
Sebab, molting alias pergantian kulit pada udang adalah tahap yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidup udang secara keseluruhan.
Oleh karena itu, di artikel ini kita akan membahas apa itu molting pada udang, tahapannya, serta cara menangani udang di fase ini. Dengan begitu, harapannya Anda dapat tetap mengoptimalkan pertumbuhan udang saat menjalani proses krusial ini.
Molting adalah proses di mana udang mengalami pergantian kulit atau eksoskeleton mereka. Proses molting terjadi secara berkala dalam siklus hidup udang, sekitar 3 hingga 8 minggu sekali.
Pada tahap ini, lapisan kulit lama menjadi terkelupas dan digantikan oleh kulit yang baru yang terbentuk di bawahnya.
Meskipun molting adalah bagian alami dari siklus hidup udang, tahap ini perlu dipahami para petambak. Sebab, udang akan lebih rentan terhadap penyakit selama proses molting karena mereka kehilangan perlindungan dari cangkang lama yang terkelupas.
Oleh karena itu, penting bagi petambak untuk memberikan perhatian khusus pada udang yang sedang dalam proses molting. Caranya dengan menyediakan lingkungan yang stabil dan memantau kondisi air serta nutrisi untuk mengurangi stres pada udang.
Dalam proses molting, ada empat tahap yang dilalui oleh udang, yaitu: pre-molting, molting, post-molting, dan inter-molting. Berikut adalah penjelasan detail mengenai keempat tahap tersebut:
Pre-molting merupakan tahap persiapan udang sebelum terjadinya molting. Ini adalah fase di mana udang mempersiapkan tubuhnya untuk melepaskan cangkang lama dan menggantinya dengan yang baru.
Di fase ini, udang mulai memproduksi enzim dan hormon tertentu yang diperlukan untuk melunakkan cangkang lama, serta mempersiapkan udang untuk melepaskan cangkang yang sudah tua.
Sebagian udang mungkin menunjukkan perilaku yang berbeda selama pre-molting, seperti kurangnya nafsu makan atau menjadi lebih pasif dari biasanya. Udang juga terkadang mencari tempat perlindungan dan mengurangi aktivitas mereka secara keseluruhan.
Molting adalah fase di mana udang melepaskan cangkang lama dan mengeluarkannya dari tubuhnya.
Jadi, udang akan melepaskan diri dari cangkang lama dengan cara menggembungkan tubuh mereka dan mendorong cangkangnya keluar.
Proses ini dapat memakan waktu beberapa jam dan merupakan fase yang rentan karena udang tidak memiliki perlindungan cangkang selama waktu ini.
Setelah berhasil melepaskan cangkang lama, udang akan memiliki cangkang yang baru dan lebih lembut. Cangkang baru ini membutuhkan waktu untuk mengeras dan menguat sehingga dapat memberikan perlindungan yang cukup kepada udang.
Post-molting adalah fase yang terjadi setelah udang berhasil mengganti cangkang lama dengan yang baru. Umumnya, Selama fase ini, udang akan fokus pada pemulihan fisik dan penyesuaian diri dengan cangkang baru.
Proses pembentukan cangkang baru membutuhkan energi yang besar. Jadi, metabolisme udang akan meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan pengerasan cangkang baru, dan mereka akan memerlukan sumber energi tambahan selama fase ini.
Secara bertahap, cangkang baru akan mengeras dan menguat, memberikan perlindungan yang memadai bagi udang. Dan ketika cangkang baru telah mengeras sepenuhnya, udang akan kembali aktif dalam mencari makanan dan beraktivitas seperti biasa.
Inter-molting adalah fase di antara periode molting, di mana udang memiliki cangkang yang sudah mengeras sepenuhnya dan kembali beraktivitas secara normal.
Selama fase ini, udang akan mencari makan, bergerak di sekitar lingkungan mereka, dan berinteraksi dengan udang lainnya. Mereka juga akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk bertumbuh karena tidak lagi fokus pada proses pembentukan cangkang baru.
Pada saat yang tepat, udang akan mulai memasuki fase pre-molting lagi sebagai persiapan untuk siklus molting berikutnya. Mereka akan mulai memproduksi enzim dan hormon, serta mengalami perubahan fisik untuk mempersiapkan pergantian cangkang yang akan datang.
Sekarang Anda sudah tahu seluruh fase molting pada udang. Lalu, apa saja yang mesti dilakukan petambak saat menangani dan merawat udang yang sedang molting? Berikut di antaranya:
Sesuaikan pemberian pakan udang dengan fase molting-nya. Ketika udang selesai molting, mereka cenderung memiliki nafsu makan yang tinggi untuk mendukung pertumbuhan. Oleh karena itu, tambahkan takaran pakan.
Namun, saat dalam fase pre-molt, kurangi jumlah pakan agar tidak terbuang sekaligus menjaga kualitas air.
Pada saat fase purnama, biasanya petambak mencemaskan udang yang dibudidaya akan mengalami pergantian kulit (molting) massal. Ternyata terdapat mekanisme biologi yang bisa menjelaskan hubungan antara bulan purnama dengan molting massal pada udang.
Cahaya bulan akan memicu beberapa fungsi fisiologis dan biokimia dalam tubuh udang. Salah satunya berupa peningkatan produksi senyawa tiroid berupa ecdysterone pada hemolimfa udang. Senyawa tersebut berperan besar dalam mengatur pergantian kulit atau eksoskeleton pada udang.
Berdasarkan penelitian Rusaini & Owens (2019) terjadi proses molting yang cukup beragam di setiap fase bulan purnama pada udang windu, dimana molting tertinggi saat fase bulan baru (new moon) sebesar 36,96%.
Ketika molting terjadi, udang akan cenderung memuasakan diri dan menggunakan protein dalam tubuhnya guna pembentukan eksoskeleton yang baru dalam kurun waktu beberapa jam.
Proses ini sangat riskan, dimana udang akan lebih rentan terhadap perubahan kualitas air, terutama dalam menjaga tekanan osmotik tubuhnya. Apabila dibiarkan akan terjadi osmotic shock berupa penyerapan air yang berlebih pada sel tubuh udang.
Proses dekomposisi parsial eksoskeleton pada proses molting udang sangat merangsang udang lainnya. Cairan yang mengandung senyawa asam amino, enzim, dan senyawa organik lainnya memicu nafsu makan udang yang tidak dalam fase molting maupun setelah molting (post molting), sehingga berpotensi terjadi kanibalisme.
Untuk mengantisipasi molting massal yang akan terjadi, berikut tipsnya:
Molting adalah fase penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan udang budidaya. Untuk memastikan keberhasilan proses molting, para petambak perlu memahami berbagai aspek di dalam proses ini.
Mulai dari kebutuhan udang di tahap pre-molting, molting, post-molting, dan inter-molting, hingga melakukan pemeliharaan tambak selama udang melewati seluruh proses tersebut.
Intinya, berikut adalah langkah-langkah yang mesti diperhatikan petambak saat udang melewati fase molting:
Dengan pengelolaan yang tepat pada setiap tahapan molting, Anda dapat meminimalkan risiko kegagalan molting dan memastikan kesehatan serta pertumbuhan bagi udang budidaya Anda.
Jika Anda ingin memperbesar peluang keberhasilan budidaya, Anda bisa menggunakan JALA App, aplikasi ini sangat cocok untuk mendukung keberhasilan budidaya Anda!
Sebab, JALA App dapat membantu Anda mencatat, memantau, dan memahami kondisi budidaya dengan lebih mendalam dan praktis. Daftarkan diri Anda segera di app.jala.tech dan unduh versi mobile-nya di Google Play Store atau App Store untuk memulai perjalanan budidaya Anda bersama JALA!
Referensi:
Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.